Keluar Dari Rasa Nyaman
Kalangan Sendiri

Keluar Dari Rasa Nyaman

Lori Official Writer
      970

Shalom saudara terkasih! Saya berdoa hidup Anda penuh sukacita dan dipakai Tuhan secara maksimal untuk memenuhi kepentingan-Nya. Melalui renungan pagi ini, kita akan belajar merelakan kenyamanan hidup kita untuk tujuan yang lebih besar dari Tuhan.

 

Ayat Renungan: Efesus 5:15-16 - "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena zaman sekarang adalah jahat."

 

Pertanyaan: Apakah Anda sudah mengorbankan kenyamanan Anda untuk mengerjakan tujuan Tuhan dalam hidup Anda?

 

Setiap orang pasti suka jika hidupnya serba aman dan nyaman. Kita mendedikasikan waktu, uang dan tenaga kita untuk mencapai kenyamanan di berbagai aspek hidup kita. Kita bisa mengusir ketidaknyamanan kita dari cuaca panas dengan memasang AC di rumah. Kita bisa memilih ibadah online dari rumah daripada harus bangun terlalu pagi untuk berangkat ke gereja. Atau kita memilih untuk menghabiskan waktu menonton sebagai bentuk me time kita. Tentu saja tidak ada yang salah dengan menjadi nyaman. Namun menjadi salah jika kita terlalu terlena dengan kenyamanan. 

Kenyamanan ini bisa menjebak kita saat mengerjakan pelayanan di gereja. Ibadah minggu bisa berubah menjadi rutinitas yang akhirnya membentuk kebiasaan yang nyaman untuk kita jalani. Pujian di gerejanya menjadi seperti biasanya, khotbahnya menjadi seperti biasanya dan doanya pun menjadi seperti biasanya. Sehingga kita berhenti memikirkan bagaimana cara untuk mengembangkan pelayanan tersebut menjadi lebih besar dan berdampak.  

Kenyamanan bisa membuat kita menjadi lemah jika kita tidak berhati-hati. Karena ketika kita mulai nyaman, kita bisa melewatkan kesempatan untuk melihat dan meresponi panggilan Tuhan yang jauh lebih besar. Inilah yang disampaikan melalui Efesus 5: 15-16, "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." 

Saat Tuhan masih memberikan kita waktu untuk melakukan sesuatu yang lebih besar, kita bisa mengambil pilihan untuk menantang diri kita keluar dari kenyamanan. Contohnya saat kita memiliki waktu luang untuk menonton Netflix, tetapi kita memilih ikut kegiatan mengajar anak-anak yang membutuhkan. Atau, saat punya kesempatan bermain ponsel selama dalam perjalanan, kita memilih untuk ngobrol dengan driver online yang mengantar kita. 

Hari ini, Anda masih punya kesempatan untuk kembali fokus kepada tujuan yang lebih besar. Mari ambil waktu untuk menuliskan beberapa kebiasaan yang membuat Anda terlalu nyaman, lalu mulailah menggantinya dengan sesuatu yang memberi dampak yang lebih besar bagi orang lain. 

 

Baca Juga:

Korban Persembahan Bagi Tuhan

Berkorban Untuk Kepentingan Allah

Ikuti Kami